Kamis, 22 Maret 2012

Manusia dan Cinta Kassih

Manusia dan  cinta kasih

Manusia adalah makhluk hidup yang tercipta memiliki otak, nurani, nafsu, jiwa, dan keyakinan. Manusia dapat di artikan berbeda-beda dari segi biologi, kerohanian, dan kebudayaannya. Seperti kita ketahui bahwa segi biologi manusia di klasifikasikan sebagai Homo Sapien yaitu “manusia yang tahu”. Dari segi kerohanian yaitu  manusia yg berjiwa agama yg kuat, dari segi kebudayaan yaitu  berdasarkan  technologi dan sumber daya manusia yang mencoba memperbaiki untuk bias lebih baik.

Pengertian Cinta Kasih
Cinta aadalah rasa saying suka atau sayang ataupun rasa sangat  kasih atau sangat tertarik hatinya pada seseorang maupun sesuatu apapun. Sedangkan dari kata Kasih , artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) ataau menaruh belass kasihan. Jadi kasih cinta dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorangyang disertai dengan rasa belas kasihan.
Kasih Sayang

Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Poerwardarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduaanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Kasih Sayang, dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikasi antara anak dan orang tua. Pada prinsipnya anak terlahir dan terbentuk sebagai hasil curahan kasih sayang orang tuanya. Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak boleh lebih dari kasih sayang dan perhatian orang tua. Suatu hubunan yang harmonis akan terjadi bila hal itu terjadi secara timbal balik antara orang tua dan anak.
Aadanya kasih sayang ini mempengaruhi kehidupan si anak dalam masyarakat. Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-macam demikian pula sebalikya. Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan :
a. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-materiil dengan sebanyak-banyaknya, dan si anak menerima saja, mengiyakan, tanpa memberikan respon. Hal ini menyebabkan si anak menjadi takut, kurang berani dalam masyarakat, tidak berani menyatakan pendapat, minder, sehingga si anak tidak mampu berdiri sendiri di dalam masyarakat.
b. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
Dalam hal ini si anak berlebih-lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, kasih sayang ini di berikan secara sepihak, orang tua mendiamkan saja tingakah laku si anak, tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat si anak.
c. Ornag tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
Disini jelas bahwa masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri-sendiri, tanpa saling memperhatikan. Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak ada kasih sayang, masing-masing membawa caranya sendiri, tidak ada tegur jika tidak perlu. Orang tua hanya memenuhi dalam bidang materi saja.
d. Ornag tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif.
Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya. Sehingga hubungan antara orang tua dan anak sangat intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan.

Jadi, Manusia itu adalah makhluk hidup yang sempurna yang memiliki rasa belas kasihan  atau rasa cinta kasih yang membuat seorang manusia dapat merasakan ketertarikannya kepada lawan jenis . Tidak hanya ketertarikan saja, namun dengan adanya rasa cinta kasih yang tumbuh di dalam seorang manusia, dapat menimbulkan rasa simpati,dan saling menghormati satu dengan yang lainnya, sifat bertoleransi pun akan ikut tumbuh bersamaan dengan rasa cita kasih tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar